KERINCI-12/11/18. Masyarakat 5 Desa Negeri Jujun adakan acara kenduri Padi Dalam yang diselenggarakan oleh Lembaga Kerapatan Adat beserta anak jantan dan anak batino dalam wilayah adat 5 Desa Negeri Jujun (Minggu 12/11/18). Acara diselenggarakan di Desa Talang Lindung Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci.
Kenduri padi dalam adalah sebuah prosesi kenduri adat yang diselanggarakan dengan tujuan untuk mencegah penyakit atau hama yang sering menggerogoti tanaman padi dan memintak rahmat kepada Allah SWT agar padi tersebut terhindar dari hama penyakit dan tidak kekeurangan air disaat musim kemarau terjadi. Acara diwalai dengan pembukaan oleh pertokol, Pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan dari panita pelaksana, sambutan dari pemangku adat selanjutnya persiapan pembakaran kemiyan oleh dukun negeri yang didampingi oleh pemangku adat , pembacaan do’a, makan bersama dan diselingi oleh acara kesenian seperti Tari Ninek Keramat, Tari Iyo-iyo dan ratib saman.
Dalam acara terswebut dukun negeri akan membakar kemiyan dalam tempurung selanjutnya kemiyan tersebut diletakkan di atas tanam-tanaman yang dijadikan sebagai bahan pembuatan ramuan kundo seperti, kundur sedingin, rumput antai, rumput sibuang, daun puding, kunyit dan sebagainya. Tanaman tersebut dikumpulkan kemudian disatukan dalam satu tempat untuk selanjutnya dibacakan mantra oleh dukun negeri sembari diasapi dengan asap kemiyan yang telah diletakkan di atas ramuan tersebut.
” Ya.. acara kenduri padi dalam dilaksanakan dengan tujuan agar padi yang ditanam oleh masyarakat bisa terhindar atau tercegah dari segala penyakit atau hama yang mengerogoti tanaman padi, tata cara pelaksanaanya seperti yang saudara lihat sendiri, namun yang lebih penting dari itu semua adalah kami memohon kepada Allah SWT agar tanaman padi kami bisa tumbuh subur dan terhindar dari segala penyakit yang biasa menggrogoti padi, posesi acara adat yang kami selenggarakan hanyalah sebatas usaha dan hanya berupa upaya kami untuk melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu yang memakbulkan do’a dan upaya kamai hanyalah Allah SWT”. Ungkap Supratman, Pemangku adat 5 Desa negeri Jujun, Red.
Setelah dukun Negeri membacakan mantera, acara dilanjutkan dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh ulama dalam wilayah adat 5 Desa Negeri Jujun dalam hal ini adalah Buya Hasri Nawi, Do’a tersebut berisikan pemohonan ridho kepada Allah SWT agar padi yang ditanam oleh masyarakat bisa terhindar dari hama penyakit dan terhindar dari kekurangan air disaat musim kemarau. Dalam do’a tersebut juga disebutkan bahwa prosesi adat yang dilaksanakan hanyalahbersifat usaha dari masyarakat tanpa bermaksud untuk menyekutukan Allah SWT. (Kutipan Do’a ulama).
Setelah do’a dibacakan acara dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama dengan menu nasi dan lauk yang telah dibungkus dengan daun pisang, setelah acara makan bersama selesai warga masyarakat yang menghadiri acara kenduri padi dalam tersebut dipersilahkan untuk mengambil ramuan tanaman tersebut untuk selanjutnya ditaburkan di sawah. Disaat mengambil ramuan (kundo) tersebut warga masyarakat terlihat saling berebutan hingga suasana menjadi riuh namun tidak sampai berujung ricuh, disinilah letak keunikan dari acara tersebut dimana keakraban dan keharmonisan terlihat jelas antar sesama masyarakat. Acara ini jmerupakan bukti bahwa Negeri Sakti Alam Kerinci merupakan negeri yang amat kaya dengan pesona kebudayaan dan adat isiadat yang unik dan eksotis. ditambah lagi dengan tersedianya destinasi wisata yang sungguh memposona dan siap untuk memanjakan mata para wisatawan yang mengunjunginya. (OS)