KERINCI– 27/5/19. Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam yang kehadirannya selalu disambut dengan penuh suka cita oleh semua muslim diseluruh penjuru Dunia. Di bulan ini umat Islam dituntun untuk melaksanakan puasa sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 183.
Selain menahan lapar, haus dan dahaga, umat Islam juga dituntun untuk memperbanyak amalan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt karena di bulan inilah setiap pahala akan dilipat gandakan oleh Allah Swt.
Di Kerinci yang masyarakatnya secara kokoh berpegang pada ajaran Islam serta menjadikan adat basendi Syara’, Syara’ Basendi Kitabullah sebagai landasan utama bagi masyarakatnya dalam beradat dan berbudaya, menyebabkan tradisi di bulan suci Ramadhan selalu identik dengan nuansa dan nilai Islami dimana masyarakatnya banyak melalakukan amalan yang bernilai ibadah seperti tadarus, mengutamakan sholat Berjamaah dan sebagainya.
Selain itu, masyarakat Kerinci juga menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi antar sesama sehingga pemandangan anak batino yang silih berganti menenteng rantang yang berisikan panganan maupun takjil untuk diantarkan kepada Teganai rumah yang terdiri dari tokoh adat (Depati, Rio maupun Mangku) ataupun kerabat merupakan pemandangan yang banyak disaksikan di bulan Suci Ramadhan.
Hal ini merupakan wujud dari penghargaan dan penghormatan anak batino kepada teganai dan kerabat yang senantiasa mengurus mereka dalam berbagai urusan. Diketahui sebelumnya, masyarkat Kerinci merupakan masyarakat yang hingga saat ini masih memegang kuat nilai adat yang berlaku dalam kerarifan lokal Kerinci dimana teganai dianggap sebagai tokoh yang bertanggung jawab dalam mengurus, memperhatikan dan memimpin anak batino untuk diarah dan diajun ke arah yang lebih baik.
Hal ini merupakan bukti dari terkandungnya nilai karakter yang luhur dalam adat dan kebudayaan Kerinci yang harus senantiasa dijaga dan dipertahankan oleh masyarakat Sakti Alam Kerinci.