Oleh: Mukhri Soni, M.Si (ketua yayasan AlQudsia)
Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat tahun 2008 adalah pemilu Amerika Serikat yang paling Fenomenal dan spektakuler sepanjang sejarah pemilihan Presiden Amerika Serikat, karena Barrack Hussein Obama yang terpilih sebagai Presiden ke-44 Amerika Serikat berasal dari kaum Minoritas, Afro-Amerika yg berkulit hitam, yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah Amerika Serikat. Pada pemilu tersebut Obama menang secara mutlak atas John Mc Cain, calon Presiden dari partai Republik.
Demikian juga dengan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 juga tidak kalah fenomenal dan spektakuler, dimana pada pilkada tersebut, Jokowi sosok yang ndeso dan tidak pernah menjadi warga DKI Jakarta, berhasil mengalahkan Fauzi Bowo, yang merupakan gubernur incumbent.
Pertanyaannya adalah apakah kemenangan yang diraih oleh Barrack Obama dan Jokowi itu diperoleh by accident atau by design? sederhananya, apakah kemenangan itu diraih secara kebetulan belaka?
Jawabannya tentu saja tidak diraih secara kebetulan. Namun kemenangan itu diraih by design, hasil dari sebuah kesengajaan, perencanaan, kerja keras, dan kerjasama tim dalam mewujudkannya. Seperti yang telah disinggung Pada artikel sebelumnya (Catatan untuk para caleg). Demikian juga demikian kemenangan Jokowi pada pilkada DKI Jakarta tahun 2012 adalah by design, dengan menampilkan Jokowi sebagai sosok yg sederhana, ndeso, dan merakyat melalui praktek teori blusukan. Kriteria sosok pemimpin yang benar-benar sangat didambakan kehadirannya saat itu.
Lantas bisakah kisah sukses kemenangan Barrack Obama dan Jokowi kita pelajari dan kita adopsi untuk mendesain HTK sebagai sosok pemimpin yang sangat diharapkan masyarakat Kerinci khususnya? Jawabannya pasti bisa, namun HTK dan tim HTK harus mengkaji faktor-faktor kemenangan Barrack Obama dan Jokowi.
Paling tidak, keberhasilan Barrrack Obama dan Jokowi Karena beberapa faktor.
- Keberhasilan membentuk tim sukses dengan merekrut orang-orang yg kreatif, proaktif, disiplin, militan, dan optimis kedalam sebuah tim sukses.
- Keberhasilan tim sukses mengkaji kriteria sosok pemimpin yang diinginkan dan diharapkan masyarakat saat itu, lalu menyematkan kriteria tersebut pada calon pemimpin (Obama dan Jokowi)
- Keberhasilan tim sukses mengkaji isu-isu strategis di atas permasalahan krusial yg tengah dihadapi masyarakat saat itu (baik di bidang sosial, ekonomi, politik, dll), lalu mengemas isu-isu tersebut dengan program-program kerja dan menghadirkan sosok pemimpin yg menawarkan solusi atas problematika-problematika yang dihadapi masyarakat waktu itu.
- Keberhasilan tim sukses memilih instrumen dan cara yg tepat untuk mendekatkan calon pemimpin dengan masyarakat.
- Dekat dengan media yang senantiasa mempublikasikan segenap kegiatan strategis.
Belajar dari keberhasilan Barrack Obama dan Jokowi yg mendesain dan merencanakan keberhasilan dan kemenangan sedemikian rupa, maka HTK dan tim HTK juga bisa melakukan hal tersebut. Apa lagi HTK memiliki tim sukses yg solid, ditambah lg dengan kehadiran HTK Center yg didukung oleh berbagai fisilatas, seperti personil, posko, komputer dan lain-lain, tentu dan harus bisa.
Sebagai catatan bahwa HTK Family Center lahir dari rahim politik. Oleh karena itu, meskipun HTK Family Center menggarap multi sektor (sosial, ekonomi kerakyatan, budaya dan kearifan lokal dan sektor lainnya) Namun dimensi politik tidak boleh diabaikan. Misalnya saat ini HTK Family Center meluncurkan Kartu Kerinci Cermat (KKC). Secara sosial kehadiran KKC memiliki makna yang sangat berarti bagi pemegangnya. Namun apakah juga memiliki efek signifikan secara politik? Maksudnya apakah dengan keberadaan KKC memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan popularitas dan elektabilitas HTK? Untuk menjawab ini perlu penelitian. Demikian juga dengan program lainnya kelak. (Mukhri Soni, M.Si, Jakarta 17 Februari 2018).