OGI SANDRIA:BERDEBAT DENGAN DILEMA

  • KERINCI- By.OGI SANDRIA, S.PdI,M.Pd

Penulis mendefinisikan dilema sebagai sebuah kondisi dimana seseorang terjebak dalam situasi yang membuatnya bimbang atau ragu. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI) Dilema diartikan sebagai situasi sulit yang mengharuskan orang untuk menentukan pilihannya.

Pada hakikatnya, dilema merupakan fitrah bagi manusia yang diberikan Tuhan sebagai salah satu tanda bahwa manusia adalah makhluk yang berfikir. Memaknai kata berfikir, maka disinilah peluang bagi manusia untuk mencari solusi atas dilema yang sedang dihadapinya, sebagai makhluk yang berfikir manusia dituntut untuk bisa mengambil langkah jitu agar segera terbebas dari zona dilema.

Meminjam istilah Albert Einstein, seorang fisikawan yang dikenal dengan teori relativitasnya, ” Hidup itu seperti bersepeda. Kalau Kamu ingin menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus maju”.

Berdasarkan  kutipan Einstein di atas, dapat dipahami bahwa manusia seyogyanya harus terhindar dari kekauan dan  keraguan (Dilema) yang mengakibatkan ketidakseimbangan manusia itu sendiri.

Tak khayal, hidup bukanlah sekedar perasaan namun hidup adalah pilihan, maka untuk maju seseorang hendaknya harus menentukan pilihan terbaiknya, bukan melebih-lebihkan perasaan pribadi atau golongan yang cenderung bersifat pragmatis.

Untuk terus bergerak maju, maka berdebatlah dengan dilema yang memenuhi ruang akal di dalam kepala anda, singkatnya buatlah pertanyaan sendiri dan cari jawabannya sendiri, identifikasi seluruh tanda tanya yang ada di kepala anda, lalu buatlah paradigma berikut hipotesanya, lalu akan terbit rumusan masalah yang harus anda uraikan secara cermat. Dalam Prose ini dilema seolah Selalu mengajak anda untuk bersengketa, maka kalahkan dilema yang menyelesaikan anda, hingga pada akhirnya muncullah beberapa pilihan lengkap dengan resiko yang harus anda ambil, hingga pada kesimpulannya tentukanlah resiko yang ingin anda diambil. Dititik ini manusia anda dituntut untuk tidak ragu dalam memilih salah satu resiko, dengan cara inilah anda akan mampu mengalahkan dilema yang sedang menghantui anda. Anda wajib memilih salah satu resiko dari hasil perdebatan anda dengan keraguan anda, yang sudah kita sebut sebagai dilema,  karena dengan tidak mahu mengambil resiko, tidak berarti anda akan terbebas dari resiko, bahkan semua resiko  yang muncul dari  perdebatan anda, bisa saja  akan anda tanggun kesemuaannya.

Senada dengan kata Muhammad Ali, petinju legendaris Amerika beragama muslim, “mereka yang tidak punya keberanian dalam mengambil resiko, tidak akan mencapai apapun dalam hidupnya”.

Dalam hal menentukan sikap sekalipun, resiko tetap harus diambil sebagai konsekuensi dari adanya proses berpikir anda. Jangan pernah terjebak dengan perasaan, karena merasa-rasa, sama halnya dengan tidak ada.

SELAMAT BERDEBAT DENGAN DILEMA YANG ADA DIKEPALA ANDA.

BERITAHU DUNIA KEMANA ARAH ANDA SELANJUTNYA?

(Sekretariat Adm Mds: OS)

TAFYANI KASIM | CALON BUPATI KERINCI 2024 – 2029